Menu - Pages

Pages - Menu

Wednesday 4 November 2020

Inilah Beberapa Penyebab Doa Tidak Makbul


gambar ilustrasi [inilahkoran.com]

Doa adalah senjatanya para Nabi, dan doa adalah sebaik-baik senjata. Doa juga merupakan otaknya ibadah. Dengan berdoa berarti telah mengakui bahwa kita adalah mahluk Allah yang lemah, yang senantiasa membutuhkan pertolongan-Nya kapanpun dan dimanapun berada.

Sebagai makhluk yang berakal, tentu kita mempunyai keinginan yang berbeda-beda dan beraneka ragam. Kebanyakan kita tentunya sering berdoa kepada Allah. Dan berharap doa yang kita panjatkan makbul (diterima oleh Allah).

Doa yang tidak langsung dikabulkan oleh Allah, terdapat banyak kemungkinan. Mungkin Allah akan membalasnya dengan yang dibayangkan hamba atas doanya itu sendiri, atau kemungkinan-kemungkinan lain. Yang paling penting bagi hamba adalah husnudh-dhan (berprasangka baik) kepada Allah.

Telah berkata Imam Wahab bin Munabbih: ” Telah sampai berita kepada saya bahwa Nabi Musa as pernah melewati seorang pria yang sedang berdiri, yang ia berdoa dan memohon sungguh-sungguh dalam rentang waktu yang lama, dan Nabi Musa as terus mengamati gerak gerik orang itu.

Lalu Nabi Musa bersabda: “Wahai Tuhanku, apakah Engkau tidak mengabulkan bagi hamba-Mu itu?”

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada beliau: “Hai Musa, sesungguhnya seandainya orang itu menangis hingga rusak jiwanya (meninggal dunia) dan ia mengangkat tangannya hingga mencapai batas ujung langit, maka tidaklah Aku kabulkan baginya.”

Bersabda Nabi Musa as: “Wahai Tuhanku, mengapa demikian?”

Allah berfirman: “karena sesungguhnya didalam perutnya terdapat sesuatu yang haram, dan di atas punggungnya terdapat sesuatu yang haram, dan di rumahnya terdapat sesuatu yang haram”.

Dan ini menjadi pelajaran untuk kita semua, bahwa memakan makanan yang haram. Baik haram karena zatnya atau haram karena cara memperoleh nya (seperti riba, mencuri, merampok, dll) akan berdampak kepada doa yang kita panjatkan tertolak (tidak diterima oleh Allah).

***

Di kisah yang lain, pada suatu hari pernah lewat Syeikh Ibrahim bin Adham di pasar Bashrah (Iraq), lalu berkumpullah orang-orang menemui beliau, dan mereka berkata: “Wahai Abu Ishaq, tidak pernah kami tidak berdoa, namun tidak pernah dikabulkan bagi (doa-doa) kami?”.

 

Beliau berkata: “Karena sesungguhnya hati kalian telah mati, dengan sebab 10 perkara, yaitu:

1. Kalian telah mengenal Allah, namun kalian tidak menunaikan hak-Nya.

2. Kalian berdalih bahwa kalian mencintai Rasulullah Saw, namun kalian meninggalkan Sunnah-sunnah Beliau.

3. Kalian membaca Alquran, namun kalian tidak mempraktekkannya (tidak mengamalkannya).

4. Kalian telah memakan berbagai nikmat Allah, namun kalian tidak menunaikan rasa syukur kenikmatan itu.

5. Kalian mengatakan sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kalian, namun kalian menyesuaikan diri dengannya dan kalian tidak menentangnya.

6. Kalian katakan sesungguhnya surga itu benar adanya, namun kalian tidak beramal untuknya.

7. Kalian katakan sesungguhnya neraka itu benar adanya, namun kalian tidak melarikan diri darinya.

8. Kalian katakan sesungguhnya kematian itu benar adanya, namun kalian tidak menyiapkan diri untuknya.

9. Kalian tersadar dari tidur, namun kalian menyibukkan diri dengan aib-aib orang lain, dan melupakan aib-aib kalian.

10. Kalian menguburkan orang-orang mati kalian, namun kalian tidak mengambil pelajaran dengan mereka.

Dengan sebab yang sepuluh perkara inilah hati kalian mati, dan doa kalian tidak dikabulkan Allah SWT.

Semoga menjadi bahan renungan kita. Berdoalah kepada Allah sebagai bukti kita tidak sombong. Tetapi juga tidak tidak mengabaikan segala perintahnya, dan menjauhi segala larangannya. Insya Allah doa yang kita panjatkan akan dikabulkan Allah SWT.


No comments:

Post a Comment