Menu - Pages

Pages - Menu

Friday 20 March 2020

Cara Membuat Daftar Pustaka



Dalam menulis sebuah karya ilmiah, kita dituntut menulisnya sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar. Salah satunya adalah kita harus membuat atau mencantumkan daftar pustaka atau sumber rujukan penelitian kita, bahasa singkatnya adalah Referensi.


Apa itu Daftar Pustaka??

Daftar Pustaka adalah daftar atau susunan yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian sebuah karya ilmiah, yang isinya berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka sering disebut dengan referensi.

Manfaat Membuat Daftar pustaka
Ada beberapa Manfaat Membuat Daftar pustaka, antara lain:
  1. Memenuhi etika dalam penulisan;
  2.  Sebagai bentuk ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data penelitian; 
  3. Sebagai pendukung ide seorang penulis; 
  4. Sebagai petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil penulis; dan 
  5. Sebagai referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian data tersebut dituliskan.
Unsur Unsur Daftar Pustaka 
  • Nama Penulis 
  • Tahun Penerbit 
  • Judul
  • Tempat Terbit 
  • Penerbit, merupakan PT atau Cv buku tersebut diterbitkan.  
Lima unsur di atas ini harus ada dalam setiap penulisan daftar pustaka. Namun, jika ada beberapa unsur yang tidak bisa ditemukan dalam sebuah karya tulis rujukan, maka bisa diberi keterangan tambahan.

Ketentuan Umum Menulis Daftar Pustaka
Ada beberapa ketentuan umum dalam menulis daftar pustaka yang harus kita ketahui, antara lain:
  1. Hanya sumber rujukan yang disebutkan dalam teks utama yang dicantumkan dalam daftar pustaka.
  2. Referensi yang didapatkan dari hasil komunikasi personal seperti wawancara tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, kecuali jika hasil wawancara tersebut dimuat dalam suatu penerbitan.
  3. Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.
  4. Pengurutan daftar pustaka, ditulis berdasarkan nama penulis, urut abjad.
  5. Gelar penulis juga tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Walaupun penulis mencantumkan gelarnya dalam bukunya yang kita kutip, tetapi kita tidak perlu untuk mencantumkannya.
  6. Posisi/letak daftar pustaka adalah pada bagian akhir dari sebuah tulisan.
  7. Masing-masing sumber bacaan (yang terdiri dari dua baris atau lebih) diketik dengan jarak baris satu spasi.
  8.  Jarak dari masing-masing sumber bacaan diketik dengan spasi dua.
  9. Baris pertama diketik tepat dari garis tepi (margin) paper, tanpa menggunakan indensi atau tidak menjorok. Lalu, untuk baris berikutnya pada satu sumber (jika satu sumber terdiri dari dua baris atau lebih), maka untuk baris kedua dan seterusnya menggunakan indensi empat atau tujuh ketukan.

Contoh Daftar Pustaka
Sukmadinata. (2005). Metodelogi Pendelitian Pendidikan. Bandung: Ramaja Rosdakarya.
Suyitno, A. (2004). Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran. Semarang: FMIPA universitas Negeri Semarang.
Suyitno, A. (2004). Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran. Semarang : FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Suyitno, A. (2004). Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran . Semarang: FMIPA.
Usman, M. U. (2005). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Widayati, A. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Tahun 2008. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. VI., nomor 1.
Widiadnyana, I. W. (2014). Pengaruh model discovery learning terhadap pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia, 4(1).

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat!

TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI!




No comments:

Post a Comment