12 tahun silam, Tsunami melanda Aceh |
Hari
demi hari terus berganti, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun pun
berganti dengan tahun. Tanpa terasa, tsunami yang telah melanda Aceh sudah
berjalan selama 12 tahun. Daerah yang dulunya porak-poranda dihantam oleh
kedahsyatan gempa yang berskala 9 SR disertai dengan gelombang besar
(read:tsunami), yang telah merenggut ribuan nyawa manusia, kini mulai kembali
berdenyut dengan segala aktifitas-aktifitas dan dengan mulai menjamurnya kembali bangunan-bangunan baru nan indah, baik yang dibangun dengan dana-dana pemerintah, masyarakat, LSM, maupun bangunan yang dibuat dari
hasil jerih payah keringat mereka sendiri.
Hari ini, masyarakat
dunia khususnya Aceh (Indonesia) memperingati hari maha dahsyat tersebut.
Khusus bagi masyarakat Aceh, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga yang
tua renta, hari ini disetiap pelosok desa, baik di Mushalla,Menasah, Mesjid,
sekolah, dayah (dibaca:pesantren), dll. Mereka larut dengan zikir-zikir,
membaca Al-Quran, memanjatkan doa yang diniatkan pahalanya untuk para syuhada
tsunami, baik secara pribadi maupun berjamaah yang dipimpin oleh pemuka-pemuka agam setempat (ulama).
Suasana mengenang 12
tahun gempa dan tsunami di Aceh memang sangat terasa, mungkin berbeda dengan propinsi-propinsi lain. Seperti di Banda Aceh, tidak seperti biasanya, di pagi hari jalan-jalan yang biasa lalu lalang oleh kendaraan (macet), tampak sepi, masyarakat lebih memilih untuk beranjak ke
tempat-tempat terdekat yang sedang dilangsungkannya doa bersama. Setelah doa
usai, baru mereka kembali beraktifitas seperti biasanya.
"Setidaknya dengan adanya acara mengenang 12t Tsunami ini, kita kembali bisa membuka lembaran sejarah kejadian tersebut, merenungi dan mengambil pelajaran dari kisah tersebut, dan yang terpenting kia bisa sedikit bersedekah/menghadiahkan pahala zikir, bacaan Al-Quran kepada mereka-mereka yang telah menjadi syuhada." Ujar seorang kawan kepada penulis.
Jangan Lupa Baca : Istana Firaun dan Proses Pembuatannya
Dalam sebuah hadits shahih dijelaskan,
"Dari Abu Hurairah, ia meriwayatkan: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi lalu ia berkata: Ayahku telah meninggal dunia dan ia tidak berwasiat apa-apa. Apakah saya bisa memberikan manfaat kepadanya jika saya bersedekah atas namanya? Nabi menjawab: ya (bisa) (H.R .Ahmad, Muslim, Nasa-i, dan Ibnu Majah).
Hadits ini menjelaskan sekaligus menegaskan kepada kita, bahwa pahala sedekah sampai kepada ahli kubur. dan yang perlu diingat, sedekah tidak hanya berupa benda tetapi juga bisa berbentuk dzikir, sebagaimana juga ada dijelaskan dalam hadits shahih yang lain. Wallahu A'lam.
Semoga kita termasuk
golongan orang-orang yang sabar atas musibah, orang-orang yang selalu bersedekah/berdoa kepada orang-orang yang kita cintai dan orang-orang dapat/selalu mengambil ibrah
(pelajaran) dengan kejadian tsunami tersebut. Aamiin. Semoga!
Aaaamiiiiin
ReplyDeleteAamiin. Syukran
ReplyDelete