Berbagi itu Indah, Walau Dikau Tak Menghargainya.......

Friday, 23 December 2016

Istana Fir’aun Dan Proses Pembuatannya


http://berbagiaksara.blogspot.co.id/2016/12/istana-firaun-dan-proses-pembuatannya.html
Replika mumi Firaun dipamerkan di Pesta Buku 2015Gedung Landmark,
Jalan Braga, Kota Bandung, sindonews.com

Dikisahkan bahwa ketika Fir’aun takut kalau kaumnya beriman kepada Nabi Musa As, maka ia ingin melakukan sesuatu yang dapat memperkuat kekuasaannya dan mengukuhkan kemuliaannya. Kemudian ia memerintahkan menterinya yang bernama Haman untuk membangun istana. Lalu Haman memerintahkan
untuk mengumpulkan batu bata, kapur serta kebutuhan lainnya seperti kayu dan lain sebagainya. Ia juga mengumpulkan para pekerja yang jumlahnya mencapai lima puluh ribu tanpa menghitung budak dan pelayan.

Haman membangunnya sampai tujuh tahun lamanya, dan bangunan tersebut menjulang tinggi serta belum pernah ada yang menyamainya semenjak langit dan bumi diciptakan. Ia membuatnya sesuai dengan keinginan Fir’aun. Setelah selesai, dan bangunan itu diperlihatkan kepada Nabi Musa As. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya,
“Biarkanlah, karena sesungguhnya Aku akan meruntuhkannya dalam sekejap.”

Lalu Fir’aun naik dan beberapa orang Kasim (orang yang dikebiri) miliknya berada di atasnya. Mereka memanah ke arah langit dengan anak panah, lalu anak panah itu kembali lagi dengan berlumuran darah. 


Baca juga : Tangisan Alam Barzah


Mereka berkata, “Kami telah membunuh Tuhannya Musa.” Kemudian Allah SWT memerintahkan Jibril, dan ia pun langsung meruntuhkan bangunan milik Fir’aun dengan sayapnya. Maka bangunan tersebut hancur menjadi tiga bagian; satu bagian jatuh ke dasar laut, satu lagi di India dan lainnya di Maroko.

Diriwayatkan bahwa salah satu bagiannya menimpa kaumnya sendiri dan membunuh beribu-ribu manusia. Riwayat lain mengatakan bahwa tidak ada satu orang pun yang ikut bekerja membangun bangunan tersebut kecuali dia tenggelam di laut, terbakar atau mengidap penyakit.
Peristiwa penghancuran itu terjadi di antara terbitnya fajar sampai terbitnya matahari. Ketika Fir’aun melihatnya dan mengetahui kegagalannya membangun istana, maka terjadilah peperangan antara dia dan Nabi Musa As. Lalu Allah SWT mengujinya dengan sembilan ayat, tongkat, tangan, taufan, belalang, kutu, katak, darah, kehancuran dan terbelahnya lautan.


Semua ujian yang tidak dapat dipikirkan secara akal itu terdapat di dalam tafsir-tafsir dan lain sebagainya. Wallahu A’lam.

Dinukilkan dari buku kisah orang shaleh & thaleh (An-Nawaadir)


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews

Blog Archive

Powered by Blogger.

Ikuti Berbagi Aksara di Youtube

Followers