Replika mumi Firaun dipamerkan di Pesta Buku 2015Gedung Landmark, Jalan Braga, Kota Bandung, sindonews.com |
Dikisahkan bahwa ketika Fir’aun takut kalau kaumnya beriman
kepada Nabi Musa As, maka ia ingin melakukan sesuatu yang dapat memperkuat
kekuasaannya dan mengukuhkan kemuliaannya. Kemudian ia memerintahkan menterinya
yang bernama Haman untuk membangun istana. Lalu Haman memerintahkan
untuk mengumpulkan batu bata, kapur serta kebutuhan lainnya seperti kayu dan lain sebagainya. Ia juga mengumpulkan para pekerja yang jumlahnya mencapai lima puluh ribu tanpa menghitung budak dan pelayan.
Haman membangunnya sampai tujuh tahun lamanya, dan bangunan tersebut menjulang tinggi serta belum pernah ada yang menyamainya semenjak langit dan bumi diciptakan. Ia membuatnya sesuai dengan keinginan Fir’aun. Setelah selesai, dan bangunan itu diperlihatkan kepada Nabi Musa As. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya,
“Biarkanlah, karena sesungguhnya Aku akan meruntuhkannya dalam sekejap.”
Lalu Fir’aun naik dan beberapa orang Kasim (orang yang dikebiri) miliknya berada di atasnya. Mereka memanah ke arah langit dengan anak panah, lalu anak panah itu kembali lagi dengan berlumuran darah.
untuk mengumpulkan batu bata, kapur serta kebutuhan lainnya seperti kayu dan lain sebagainya. Ia juga mengumpulkan para pekerja yang jumlahnya mencapai lima puluh ribu tanpa menghitung budak dan pelayan.
Haman membangunnya sampai tujuh tahun lamanya, dan bangunan tersebut menjulang tinggi serta belum pernah ada yang menyamainya semenjak langit dan bumi diciptakan. Ia membuatnya sesuai dengan keinginan Fir’aun. Setelah selesai, dan bangunan itu diperlihatkan kepada Nabi Musa As. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya,
“Biarkanlah, karena sesungguhnya Aku akan meruntuhkannya dalam sekejap.”
Lalu Fir’aun naik dan beberapa orang Kasim (orang yang dikebiri) miliknya berada di atasnya. Mereka memanah ke arah langit dengan anak panah, lalu anak panah itu kembali lagi dengan berlumuran darah.
Baca juga : Tangisan Alam Barzah
Mereka berkata, “Kami telah membunuh Tuhannya Musa.”
Kemudian Allah SWT memerintahkan Jibril, dan ia pun langsung meruntuhkan
bangunan milik Fir’aun dengan sayapnya. Maka bangunan tersebut hancur menjadi
tiga bagian; satu bagian jatuh ke dasar laut, satu lagi di India dan lainnya di
Maroko.
Diriwayatkan bahwa salah satu bagiannya menimpa kaumnya
sendiri dan membunuh beribu-ribu manusia. Riwayat lain mengatakan bahwa tidak
ada satu orang pun yang ikut bekerja membangun bangunan tersebut kecuali dia
tenggelam di laut, terbakar atau mengidap penyakit.
Peristiwa penghancuran itu terjadi di antara terbitnya fajar
sampai terbitnya matahari. Ketika Fir’aun melihatnya dan mengetahui
kegagalannya membangun istana, maka terjadilah peperangan antara dia dan Nabi
Musa As. Lalu Allah SWT mengujinya dengan sembilan ayat, tongkat, tangan,
taufan, belalang, kutu, katak, darah, kehancuran dan terbelahnya lautan.
Semua ujian yang tidak dapat dipikirkan secara akal itu
terdapat di dalam tafsir-tafsir dan lain sebagainya. Wallahu A’lam.
Dinukilkan dari buku kisah orang shaleh & thaleh (An-Nawaadir)
Baca juga : Admin Menyapa Kita Penulis Terselubung
0 komentar:
Post a Comment