Dalam
menulis sebuah karya ilmiah, kita dituntut menulisnya sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar. Salah satunya adalah kita harus membuat atau
mencantumkan daftar pustaka atau sumber rujukan penelitian kita, bahasa
singkatnya adalah Referensi.
Apa itu
Daftar Pustaka??
Daftar
Pustaka adalah daftar
atau susunan yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan
dalam melakukan penelitian sebuah karya ilmiah, yang isinya berupa nama
penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka sering disebut dengan referensi.
Manfaat Membuat Daftar
pustaka
Ada
beberapa Manfaat Membuat Daftar pustaka, antara lain:
- Memenuhi etika dalam penulisan;
- Sebagai bentuk ucapan terima kasih penulis kepada penyumbang data penelitian;
- Sebagai pendukung ide seorang penulis;
- Sebagai petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil penulis; dan
- Sebagai referensi silang, yaitu menunjukkan pada halaman atau bagian data tersebut dituliskan.
Unsur Unsur
Daftar Pustaka
- Nama Penulis
- Tahun Penerbit
- Judul
- Tempat Terbit
- Penerbit, merupakan PT atau Cv buku tersebut diterbitkan.
Lima unsur
di atas ini harus ada dalam setiap penulisan daftar pustaka. Namun, jika ada
beberapa unsur yang tidak bisa ditemukan dalam sebuah karya tulis rujukan, maka
bisa diberi keterangan tambahan.
Ketentuan
Umum Menulis Daftar Pustaka
Ada beberapa
ketentuan umum dalam menulis daftar pustaka yang harus kita ketahui, antara
lain:
- Hanya sumber rujukan yang disebutkan dalam teks utama yang dicantumkan dalam daftar pustaka.
- Referensi yang didapatkan dari hasil komunikasi personal seperti wawancara tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, kecuali jika hasil wawancara tersebut dimuat dalam suatu penerbitan.
- Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.
- Pengurutan daftar pustaka, ditulis berdasarkan nama penulis, urut abjad.
- Gelar penulis juga tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Walaupun penulis mencantumkan gelarnya dalam bukunya yang kita kutip, tetapi kita tidak perlu untuk mencantumkannya.
- Posisi/letak daftar pustaka adalah pada bagian akhir dari sebuah tulisan.
- Masing-masing sumber bacaan (yang terdiri dari dua baris atau lebih) diketik dengan jarak baris satu spasi.
- Jarak dari masing-masing sumber bacaan diketik dengan spasi dua.
- Baris pertama diketik tepat dari garis tepi (margin) paper, tanpa menggunakan indensi atau tidak menjorok. Lalu, untuk baris berikutnya pada satu sumber (jika satu sumber terdiri dari dua baris atau lebih), maka untuk baris kedua dan seterusnya menggunakan indensi empat atau tujuh ketukan.
Contoh
Daftar Pustaka
Sukmadinata. (2005).
Metodelogi Pendelitian Pendidikan. Bandung: Ramaja Rosdakarya.
Suyitno, A. (2004). Dasar-dasar
dan Proses Pembelajaran. Semarang: FMIPA universitas Negeri Semarang.
Suyitno, A. (2004). Dasar-dasar
dan Proses Pembelajaran. Semarang : FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Suyitno, A. (2004). Dasar-dasar
dan Proses Pembelajaran . Semarang: FMIPA.
Usman, M. U. (2005).
Menjadi Guru Professional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Widayati, A. (2008).
Penelitian Tindakan Kelas Tahun 2008. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia.
Vol. VI., nomor 1.
Widiadnyana, I. W.
(2014). Pengaruh model discovery learning terhadap pemahaman konsep IPA dan
sikap ilmiah siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia,
4(1).
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat!
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG KAMI!
0 komentar:
Post a Comment