Berbagi itu Indah, Walau Dikau Tak Menghargainya.......

Tuesday 3 December 2019

Kisah Nyata | Belajar dari Seorang Nenek pengutip sampah

Belajar dari Seorang Nenek pengutip sampah

Gambar Ilustrasi| jendeladesa.id

kisah ini adalah kisah nyata yang penulis lihat dengan mata kepala penulis sendiri, Pelajaran yang sangat berharga yang penulis dapat. Semangatnya, kegigihannya demi sebuah tanggung jawab. Sosok pahlawan ini walaupun umurnya yang sudah mulai dimakan usia, dia terus berusaha untuk mencari nafkah seorang diri, yang hasil jerih payahnya diberikan kepada keluarganya (read:anaknya). Baginya usia bukanlah masalah, tetapi yang yang bermasalah adalah disaat kita tak malu mengemis kepada orang lain tanpa berusaha mencari jalan yang lebih baik dari pekerjaan mengemis.   


Sosok yang satu ini begitu menginspirasi siapapun yang melihatnya, tak terkecuali saya. Bahkan anak didik saya ikut terharu dan merasa iba disaat mereka menyaksikan apa yang dilakukan nenek ini, sehingga mereka ikut membantu semampunya mengutip sampah yang bisa dijual untuk keperluan nenek tersebut,

Keharuan anak didik saya tidak hanya sampai di situ, sebagian mereka juga menyisihkan sedikit uang jajan mereka untuk membeli air dan makanan untuk diberikan kepada nenek tersebut, sebagai seorang anak yang mempunyai orang tua mereka juga ikut merasa sedih, dan teringat bagaimana seandainya nenek tersebut berstatus sebagai orang tua mereka, berstatus ibu mereka, sungguh terharu!

Tapi apa hendak dikata, menjadi seorang kuli sampah sudah menjadi hal biasa bagi sosok gadis perawan era 45-an ini. Sampah di matanya bak mutiara di dasar laut yang semua orang ingin menguasainya. Baginya, sampah sudah menjadi makanan pokok yang dilahapnya setiap hari. 

Namun Tidak jarang, terkadang disaat hasil yang dikumpulkan sudah membuatnya tersenyum, tiba-tiba beberapa jam kemudian raut mukanya berubah 180 derajat. Senyum sumringah berubah menjadi tangisan kesedihan. bagaimana tidak? Terkadang tubuhnya yang lemah tak mampu menjinjing hasil jerih payahnya, sehingga sampah yang telah dikumpulkannya, ia letakkan ditempat-tempat tertentu. Dan berusaha mencari lagi untuk mendapat hasil yang memuaskan. Tapi apa yang terjadi?? sampah bak mutiara itu dibawa kabur oleh OTK. Sebuah perjuangan yang panjang dan mengharukan. 

Akhirnya ia tanpa merasa putus asa  ‘terpaksa’ kembali mencari sampah yang lain. Dari satu tempat berpindah ketempat yang lain. Begitulah saban hari yang dia kerjakan demi menghidupi keluarga dan buah hatinya.

Sebuah pelajaran berharga bagi kita pemuda-pemudi. Seorang nenek tua renta saja mau berusaha mencari nafkah, dan malu untuk mengemis, tidak kenal lelah. Toh, kita yang masih muda ini masih malas berusaha? RENUNGKAN!!!! (ZBA)


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Total Pageviews

Blog Archive

Powered by Blogger.

Ikuti Berbagi Aksara di Youtube

Blog Archive

Followers